Tuesday, May 18, 2010

Lintasan Sejarah Filsafat


Ada 4 jenis manusia dalam kehidupan :
1. Manusia yang dia tahu apa yang dia tahu;
2. Manusia yang dia tahu apa yang dia tidak tahu;
3. Manusia yang dia tidak tahu apa yang dia tidak tahu;
4. Manusia yang dia tidak tahu apa yang dia tahu;

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya.
Apakah Filsafat? berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak dibumi sedang tengadah kebintang-bintang. Dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi.
Karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh.
Dia ingin mengetahui hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral. Kaitan ilmu dengan agama. Dia ingin yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.

Simpul Sokrates, ialah bahwa saya tak tahu apa-apa!
Seorang yang berpikir filsafati selain tengadah ke bintang-bintang, juga membongkar tempat berpijak secara fundamental. Inilah karakteristik berpikir filsafati yang kedua yakni sifat mendasar. Dia tidak lagi percaya begitu percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu dapat disebut benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Lalu benar sendiri itu apa?.

Ciri filsafat yang ketiga yakni sifat spekulatif.
"masih banyak lagi dilangit dan dibumi, selain yang terjaring dala filsafatmu" Memang demikian, secara terus terang tidak mungkin kita menangguk pengetahuan secara keseluruhan, dan bahkan kita tidak yakin kepada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Dalam hal ini kita hanya berspekulasi.

Tanpa menetapkan kriteria tentang apa yang disebut benar maka tidak mungkin pengetahuan lain berkembang diatas dasar kebenaran. Tanpa menetapkan apa yang disebut baik atau buruk maka kita tidak mungkin berbicara tentang moral. Tanpa wawasan apa yang disebut indah dan jelek tidak mungkin kita berbicara tentang kesenian.

Semua ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, bertolak dari perkembangannya bermula sebagai filsafat. Isacc Newton (1642-1627) menulis hukum-hukum fisikanya sebagai Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1686) dan Adam Smith (1723-1790) Bapak Ilmu ekonomi menulis buku The Weatlh of Nations (1776)dalam fungsinya sebagai Professor of Moral Philosophy di Universitas Glasgow.

Auguste Comte (1798-1857) membagi 3 tingkat perkembangan pengetahuan :
1. Tahap Religius (hanya asas religilah yang dijadikan postulat ilmiah sehingga ilmu
merupakan deduksi atau penjabatan dari ajaran religi);
2. Tahap Metafisik (orang mulai berspekulasi tentang metafisika(keberadaan) ujud
yang menjadi objek penelaahan yang terbebas dari dogma religi dan mengembangkan
sistem pengetahuan diatas dasar postulat metafisik);
3. Tahap Positif (tahap pengetahuan ilmiah, (ilmu)dimana asas-asas yang dipergunakan
diuji secara positif dalam proses verifikasi yang objektif);

Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup 3 segi yakni:
1. Logika (apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah);
2. Etika (mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk);
3. Estetika (apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek);
penambahan terakhir mengenai : metafisika, politik.

Cabang-cabang filsafat :
1. Epistemologi (Filsafat pengetahuan);
2. Etika (Filsafat Moral);
3. Estetika (Filsafat Seni);
4. Metafisika;
5.

No comments:

Post a Comment